Menurut penelitan, orang yang ahli dalam suatu bidang,
adalah yang telah menghabiskan waktu selama 10.000 jam di dalam bidangnya. Dulu
sempet gue tulis di sini..
Teori itu dipatahkan oleh sebuah buku yang baru gue baca, judulnya
"Talent is Overrated."
Sumpah ini buku keren banget, walaupun buku pinjeman.. |
Ternyata pengulangan 10.000 jam dalam suatu hal saja tidak cukup. Kita membutuhkan satu yang namanya “Deliberate Practice” atau, latihan yang direncanakan. Teori ini ditemukan oleh K Anders Ericsson. Kalau pengen baca penelitiannya, klik di sini .
Di buku ini, diceritakan, bagaimana Tiger Woods bisa
menjadi master dalam bidang golf. Ternyata, dia tidak melakukan pukulan yang
sama terus menerus. Tetapi dia mendesain latihannya, untuk selalu meningkat.
Sebagai contoh, ketika Ia berhasil melakukan pukulan biasa,
ia akan mencoba memukul bola di pasir. Sangat susah pastinya. Tapi itulah
deliberate practice.
Setelah gue, melihat di pengalaman gue. Gue juga melakukan deliberate practice, di basket. Ketika gue sudah lancar
lay up kanan, ya gue latian lay up kiri. Kalau udah lancar dribble kanan, ya
tambah dribble kiri.
Gue juga menerapkan prinsip yang sama dalam bisnis gue. Di bisnis Public Speaking gue
misalnya, diawal gue berlatih terus agar lancar mengajar Public Speaking. Tapi setelah
itu, ya gue harus naik level, dengan mengajari orang lain untuk mengajar.
Sehingga, gue bisa berlatih skill lain, gue tetep dapet income dari Public
Speaking Academy, tanpa gue harus mengajar di sana .
Practice doesn’t makes perfect, perfect practice (deliberate
practice) makes perfect.
Nah sekarang pertanyaannya sederhana, apa yang ingin kita capai? Latihan apa yang harus kita desain untuk mencapai tujuan tersebut?
No comments:
Post a Comment