Tumben gue nangis. =)

Sesuai dengan janji gue di postingan sebelumnya, gue mau nulis tentang tangisan gue di final DBL kemaren.

Jujur, ketika peluit berbunyi tanda pertandingan berakhir, perasaan gue hancur, ketika tau gue harus menerima kekalahan lawan SMKN 1 Samarinda. Gue ngerasa ga adil, entah bener ato ga, tim gue dicurangin sama wasitnya.

Tapi ya berjiwa besar ajalah kayak kobe pas kalah lawan celtics, di final NBA tahun 2008. Kalah gapapa, yang penting kamu dapet pelajaran dari kekalahan tersebut.


Gue pun tertunduk di lapangan, gue speechless, gue malu sama supporter, gue kecewa sama diri gue sendiri... air mata gue pun perlahan” menetes.. Dan gue ga bisa membendungnya.


Gue pun ngangkat papan runner up sambil nangis.

Lalu, gue jalan ke suporter, dan minta maaf sama mereka. Gue ga enak sama mereka, mereka dah jauh” dari Bontang, capek” suport kami. Tapi kami kalah. Maafkan kami ya kawan. Ini semua salah gue, gue banyak main sendiri. Jujur, itu gara” kita susah nerobos masuk, entah defender-nya bagus, atau wasitnya curang.

Aneh aja tiap mereka nerobos, selalu foul. Tapi, pas tim gue yang nerobos, ga pernah foul. Kasian andre sama niger dikit” foul, padahal mereka cuma hands-up. HEY WASIT, MANA KEBIJAKSANAANMU?

Tapi yaudahlah, cuma Tuhan yang tau. Ga usah dendam, Tuhan aja memaafkan umatnya , masa’ gue dendam. Terima kasih ya pak wasit.

===

SUPPORTER

Untuk teman”ku, dan seluruh keluarga YPK, secara pribadi saya minta maaf gagal bawa piala DBL ke YPK. Kami udah berusaha sekuat mungkin, dan itu hasilnya.

Tanpa kalian kami tidak bisa sampai titik ini. Saya bangga sama kalian yang rela datang jauh”, dan pulang tengah malem dari Samarinda. Saya salut ketika kalian berteriak ”YPK” bersama, nyanyian kalian selalu di hati kami. Walaupun supporter YPK cuma sedikit dibandingkan supporter lawan, tapi teriakan mereka memenuhi GOR Segiri.


Entah gimana jadinya kami tanpa kalian. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih SEBESAR-BESARNYA. Walaupun tidak ada yang bisa menggantikan teriakan” kalian di Segiri kemarin. Terima kasih kawan.


DELASIST

Untuk delasist, terima kasih dah suport kami dari pinggir lapangan, dan saya tau, itu bukan hal yang gampang. Mesti berdiri di pinggir lapangan, teriak”, sambil sesekali doain kami. Ga ada waktu buat duduk. SALUT BUAT DELASIST! Selamat ya dah juara 2! Good job!

OFFICIAL

Terima kasih juga buat para OFFICIAL yang sangat kompak dan menyenangkan selama disana. Itu membuat kami enjoy ketika bertanding.

UBAZKA

Dan terakhir, untuk tim baketku. Maaf ya kalo selama latihan, gue sering marah” kalo kalian salah” kecil. Seperti lay up ga masuk, ato telat dateng. Gue ngelakuin itu, soalnya gue tau, hal” kecil jika diperbaiki secara terus menerus, pasti akan menghasilkan sesuatu yang hebat.

Sesekali, gue minta maaf ya, sama sikap gue. Gue bangga pernah jadi bagian tim bersama kalian. Gue BANGGA sama kalian semua!