Bontang, menjadi seperti surga bagi saya. Selain
kenyamanannya, banyak kenangan yang terjadi, dari basket, hingga
kenangan bersama dia, yang terekam di kota
kecil ini. :)
Saya ingin sharing 3 hal yang saya lakukan di Bontang,
selain spend my time with my Family. Karena setelah cerita liburan ada berita penting yang ingin
saya sampaikan. :)
3 hal itu adalah:
Basketan
Basket adalah hal yang wajib dilakukan. :p Memang di
Surabaya saya masih bermain basket. Tapi bermain di kota ini, rasanya berbeda. Ini seperti seseorang
yang LDR, udah ga ketemu hampir setahun, sampai akhirnya ia bertemu, dan
melepas rindu.. #eeaa
Saya sangat menikmati ketika kembali ke lapangan basket DW, bermain
basket dengan udara yang segar, bareng temen temen, sambil kadang ketawa”.
Jadi inget dulu dilatih di sini, mesti sprint, lari naik
bukit. Sampai saya muntah karena ga kuat, bahkan hampir pingsan.. Tapi saya
belajar satu hal dari itu, “Ketika kita ingin juara, ya kita harus bayar harganya.”
Saya juga kembali menginjakkan kaki di GOR PKT. Rasanya saya
kembali ke masa SMA, ketika masih jadi pemain basket. Apalagi ketika itu, saya
memakai jersey YPK hitam.
Masih teringat jelas, final melawan sekolah tetangga. Di
final, Asep, starter kami mengalami cidera lutut, dan harus keluar dari lapangan.. Sehingga tim kami
menjadi “pincang”..
Tapi dengan semangat juang tinggi, tim kami berhasil juara. Perasaan
terbaik adalah ketika menembak 3 point, dan… Swish! Bola masuk dengan mulusnya. Ketika saya menoleh ke bangku penonton, mereka semua bediri, bersorak, dengan
wajah bahagia. Itu perasaan yang
tidak tergantikan..
I miss that moment.
===
Selanjutnya adalah cek gigi. Sejak kecil, saya udah dididik
buat cek gigi 6 bulan sekali.
Dulu pas kecil rewel banget kalau diajak cek gigi.
Dulu pas kecil rewel banget kalau diajak cek gigi.
Ibu saya ngomong, “Ayo ke dokter gigi yuk.”
Saya jawab sambil nangis nangis guling guling (lebay), “Aaaa
ga mau ga mauuu, takut di bor, takut di suntiiik. Mau main di rumah ajaaa. Aku
janji gosok gigi tiap maleem.”
Ibu saya tetep ngotot, “Pokoknya besok jam 2 Ibu jemput di
rumah ya!”
Saya tambah nangis,” Ga mauuu, maunya main ajaaaa!!!”
Ibu saya lalu menjawab,” Yaudah yaudah ga usah, padahal Ibu
mau beliin es krim kalau jadi ke dokter gigi.”
Saya langsung diem dan berkata, “Ayo Bu, besok jadi ajaa ke
dokter nyaa.”
Anak kecil labil… -,-“
Tapi sekarang udah ga seperti itu yaa. Hehehe.
===
Yang ketiga, saya bertemu dengan Pak Rusiawan. Beliau merupakan
salah satu mentor karir saya, begitu banyak masukan dan nasihat Beliau yang
sangat bermanfaat untuk saya.
Beliau juga salah satu inspirasi saya, menjadi motivator.
Saya masih ingat ketika kelas 3 SMP, saya dan teman teman diundang ke rumah
Beliau. Untuk belajar, dan mendengarkan motivasi sebelum UN.
Hari itu, saya mendengarkan motivasi tentang bagaimana
pengorbanan yang dilakuakan elang, untuk tumbuh menjadi lebih kuat, yaitu dengan
menghancurkan kuku dan paruhnya, agar tumbuh lagi yang lebih kuat. Dan proses
yang dijalani sakit sekali.
Dari situ saya belajar, bahwa perubahan itu kadang tidak
nyaman, tapi tidak ada kesuksesan tanpa perubahan.
Saya sangat terinspirasi hari itu, dan saya berkata pada diri saya, suatu saat, saya harus bisa menginspirasi seperti Beliau.
Terima kasih Pak Rusiawan. :)
Saya sangat terinspirasi hari itu, dan saya berkata pada diri saya, suatu saat, saya harus bisa menginspirasi seperti Beliau.
Terima kasih Pak Rusiawan. :)
===
Rencana bulan Oktober atau November, saya akan kembali ke kota ini. Tapi kalau tidak
tabrakan dengan rencana event saya,
yang akan diusulkan akan memecahkan rekor MURI. Apakah itu? Tunggu di postingan
selanjutnya yak. :D