Saturday, February 4, 2012

Sukses tapi tidak Bahagia

Halo semua apa kabar? Makin dahsyat ya pastinya? :D

Agak sedikit berat ya mengalami perubahan dari Bontang ke Surabaya.

Di Bontang saya bisa ketemu orang tua, dan teman teman basket saya. Saya kangen banget dengan mereka. Dan ya, beberapa hari di sini, saya merasakan home sick, saya masih ingin bertemu dan bermain dengan mereka. Motivator juga manusia, right? Yang juga bisa merasakan kangen, dan jatuh cinta. Eeaa. :p

Saya meraih begitu banyak hal ketika di Bontang. Bisa dibaca di sini.

Tapi saya punya pertanyaan sederhana, dan mungkin ini pertanyaan dalam benak temen temen juga. Yaitu, kenapa saya sudah meraih banyak hal, tetapi saya tidak bahagia?

Setelah saya intropeksi diri, ternyata saya memiliki keyakinan yang salah. Yaitu, saya membuat kebahagiaan menjadi sebuah tujuan. Saya melakukan semuanya untuk bahagia. Ternyata itu salah.

Kebahagiaan bukan lah sebuah tujuan, tetapi sebuah kondisi emosi dalam diri kita (state). Coba lihat, banyak artis yang sukses luar biasa, justru tidak bahagia. Justru mati bunuh diri.

Sedangkan kita bisa melihat sebuah keluarga yang tidak terlalu kaya, yang memiliki 2 orang anak, menonton acara tv sederhana di ruang tengah, justru lebih bahagia.

Yap, bahagia adalah sebuah kondisi pikiran kita. Kita bisa berbahagia kapan pun dan di manapun.

Kondisi emosi dipengaruhi oleh 2 hal, fokus dan fisiologi.

Kita menjadi sedih, karena kita ber FOKUS dengan hal hal buruk. Sedangkan kita menjadi bahagia, ketika kita fokus dengan hal hal positif.

Misalnya nih, ketika saya lagi badmood, saya liat fotonya pemeran iklan oreo ini. Sedihnya jadi berkurang gitu. hihi :p


Di dunia ini, selalu ada positif dan negatif, fokuslah ke hal positif, dan rasakan kebahagiaan dalam hidup ini.

Kita juga bisa dengan merubah pertanyaan, daripada kita bertanya, “Kenapa ya kok aku gagal terus ya?” “Aduuh, kenapa kok susah banget ya?”

Lebih baik kita bertanya, “Apa yang saya syukuri ya?” “Bagaimana ya SOLUSI mengerjakan soal ini?” “Kenapa ya kok aku beruntung sekali?” Change your question, will change your focus.

Yang kedua fisiologi, ketika kita merubah posisi tubuh, atau gerakan tubuh, akan terjadi reaksi dalam tubuh. Misalnya tersenyum, ketika tersenyum, ada hormon hormon yang muncul, dan membuat kita bahagia, yang tidak dihasilkan ketika kita cemberut.

Begitu juga, kenapa orang yang berolahraga cenderung lebih bahagia? Karena hormon hormon kebahagiaan akan keluar, dan menjadikan kita bahagia, ketika berolahraga. (Dari Buku The Magic of Endorphin).

So, ubah gerakan tubuh anda, dan berfokuslah pada apa yang Anda syukuri, tanya apa yang saya syukuri dalam hidup ini? Dan Anda akan menjadi jauh lebih bahagia.

Setelah mengetahui ilmu ini, saya siap menjalani hidup dengan bahagia, dan siap menebar manfaat ke sebanyak mungkin orang. Melalui tulisan maupun seminar saya.

Tanggal 16 Februari, saya akan seminar dengan Pak David Pranata.

Dan tanggal 10 Maret, akan seminar bersama Riyadh Ramadhan, seorang pengusaha muda, yang sudah buka cabang dimana mana. Dan masih banyak jadwal dan kegiatan lain. Yang akan saya lakukan bersama perusahaan saya, Bordes Success System. Klik like ya, di FB. :D

Terima kasih Tuhan untuk semuanya, jadikan aku perpanjangan tanganMu. Yang bisa membuat kehidupan orang banyak menjadi jauh lebih baik. :)

Semoga tulisan ini bermanfaat! Salam DAHSYAT!

Twitter: @AndreasBordes
Website: www.motivasidahsyat.com

No comments:

Post a Comment