Wednesday, December 21, 2011

Konflik dalam Diri

Apakah Anda pernah merasa, Anda harus belajar, tapi di satu sisi Anda ingin bermain? Atau, sebenarnya Anda tahu, kalau tidak boleh makan yang manis manis, tetapi Anda tetap memutuskan makan yang manis manis? Seperti itulah konflik dalam diri, atau bahasa gaulnya inner conflict.

Kenapa hal tersebut bisa terjadi?

Itu karena pada dasarnya, diri kita memiliki berbagai macam peran. Contohnya, peran sebagai pelajar, peran sebagai pemain basket, peran menjadi seorang anak, peran menjadi seorang pemimpin, peran untuk bermain, peran untuk bekerja, dan sebagainya. Jika ada peran yang merasa tidak terpenuhi kebutuhannya, ia akan mensabotase diri kita.

Misalnya kita selalu mengutamakan peran bekerja, dibandingkan peran bermain. Mungkin awalnya kita bisa 'memaksa diri' untuk bekerja, tapi lama kelamaan, peran bermain akan memaksa untuk bermain. Misalnya, kita jadi malas bekerja, dan kita memutuskan untuk bermain sepanjang hari. Itu karena peran bermain (atau beristirahat) tadi, tidak terpenuhi kebutuhannya.

Lalu, bagaimana caranya agar setiap peran terpenuhi kebutuhannya?

Caranya adalah dengan bernegosiasi. Negosiasikan peran peran yang konflik dalam diri Anda.

Misalnya ketika saya memiliki konflik antara peran bekerja dan peran bermain. Saya mulai duduk tenang, tarik nafas panjang, saya bayangkan diri saya berada di tempat yang nyaman, ketika saya mulai merasa nyaman, saya mulai bernegosiasi.

Yang pertama, saya mencari tujuan positif dari peran bekerja saya, yaitu agar saya sukses.

Yang kedua, saya mencari tujuan positif dari peran bermain, yaitu agar saya bisa tetap fresh dan bisa bekerja jauh lebih efektif.

Langkah ketiga, yaitu negosiasi sebenarnya. Saya berbicara ke peran bekerja (ini hanya contoh, Anda bisa memberi nama lain), “ ‘ kerja’ , saya tahu kamu ingin untuk sukses, tapi maukah kamu sedikit berbagi waktu dengan peran bermain? Karena peran tersebut, membantu kamu untuk menjadi lebih fresh ketika bekerja.” Peran bekerja pun memberi jawaban, 'OK'.

Lalu saya berbicara dengan peran bermain, “ ‘ main’ , jika nanti setelah bekerja, kita baru bermain kamu setuju? Tapi sekarang jangan ngambek dulu ya. Setelah bekerja, waktunya untuk kita bermain, saya janji tidak mikirin pekerjaan dulu selama bermain.” Peran bermain juga menjawab, 'OK'. Akhirnya, saya bisa hidup dengan damai dan meraih impian saya, tanpa ada inner conflict lagi.

Lalu Des, bagaimana misalnya kalau peran bermain tidak mau di negosiasikan?

Saran dari saya adalah, terus negosiasikan, kalau dengan alternatif A tidak mau, tawarkan alternatif lain, sampai peran bermain mau bekerja sama.

Setelah saya berhasil menegosiasikan, saya bisa bekerja & bermain dengan sepenuh hati, dan mencapai impian impian sayai. Itulah yang membuat saya terus maju mencapai kesuksesan yang saya inginkan, seakan akan tidak ada hambatan. :)



Yuk, mulai sekarang negosiasikan peran peran dalam diri Anda, dan raih kesuksesan yang Anda inginkan! :)

Semoga bermanfaat! Salam DAHSYAT!

Twitter: @AndreasBordes
Website: www.motivasidahsyat.com

No comments:

Post a Comment